.::DO'A DAN DZIKIR UNTUK IBU HAMIL (BAG. 1): HUKUM MEMBACA AYAT-AYAT TERTENTU DENGAN TUJUAN MEMUDAHKAN PROSES PERSALINAN
.::DO'A DAN DZIKIR UNTUK IBU HAMIL (BAG. 1): HUKUM
MEMBACA AYAT-AYAT TERTENTU DENGAN TUJUAN MEMUDAHKAN PROSES PERSALINAN
by Ummu Salman
Pada dasarnya, do’a yang baik
dan umum untuk segala keadaan boleh dibaca oleh wanita yang sedang hamil dan
melahirkan. Seorang wanita hamil dianjurkan untuk banyak berdo’a agar diberi
kekuatan, kesehatan, dan keselamatan diri dan janinnya, serta agar anaknya
kelak dijadikan oleh Allah sebagai anak yang shalih dan shalihah.
Maka Syaikh al-‘Utsaimin menjawab:
Saya tidak mengetahui hal itu sedikitpun dari as-Sunnah. Akan tetapi apabila
seseorang membacakan ayat-ayat tertentu kepada seorang wanita yang sedang
melahirkan, dan ia sedang mengalami kesakitan, maka hal ini bermanfaat dan
mujarrab (sudah dicoba dan terbukti khasiatnya) dengan izin Allah. Ayat-ayat
tersebut menunjukkan kemudahan yang diinginkan, semisal ayat:
“Allah menghendaki kemudahan
bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 185)
Atau ayat-ayat yang menunjukkan
tentang kehamilan dan kelahiran, seperti ayat:
“Dan tidak ada seorang perempuanpun
yang mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuanNya”
(QS. Faathir: 11)
Dan seperti firman Alla Ta’ala:
“Apabila bumi digoncangkan dengan
goncangan (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya.”
(QS. Az-Zalzalah: 1-2)
Seluruh al-Qur’an adalah obat. Jika
orang yang membacanya, dan orang yang dibacakan ayat kepadanya, keduanya
meyakini atsar (pengaruh, khasiat, manfaat) dari ayat yang dibaca tersebut,
maka yakinlah bahwa ayat tersebut akan memberikan pengaruh (manfaat) dengan
izin Allah Ta’ala, karena Dia berfirman:
“Dan Kami turunkan dari al-Qur’an
suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan
al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zhalim selain
kerugian.” (QS. Al-Israa’:82).
Ayat ini bersifat umum. Syifa’
(obat) dan rahmat yang dimaksud dalam ayat ini mencakup obat bagi hati, obat
bagi penyakit-penyakit syubhat (keraguan dan keyakinan bid’ah), obat bagi
penyakit syahwat (hawa nafsu), dan obat yang menyembuhkan badan dari berbagai
penyakit dan kesulitan-kesulitan yang dialaminya.”
Sekian jawaban Syaikh al-‘Utsaimin
rahimahullaah.1
Kesimpulan:
Dalam as-Sunnah yang suci tidak
terdapat ayat-ayat atau do’a khusus yang dapat dibaca oleh wanita hamil atau
akan melahirkan. Akan tetapi apabila kita merujuk kepada inti fatwa dari Syaikh
al-‘Utsaimin rahimahullah, yang mengatakan bahwa seluruh ayat al-Qur’an adalah
obat, maka tidak ada halangan untuk membaca ayat-ayat yang disebutkan di atas
dengan niat menjadkan al-Qur’an yang dibaca tersebut sebagai obat. Adapun jika
meyakini bahwa hal tersebut disabdakan oleh Nabi shallallaahu ‘alaihi wa
sallam, maka hal itu tidak dibenarkan, karena kita tidak boleh mengamalkan
hadits-hadits maudhu’, berdasarkan kesepakatan para ulama.
Dari fatwa Syaikh al-‘Utsaimin
rahimahullah tersebut, terdapat satu isyarat bahwa mengenai pemilihan ayat yang
dibaca, maka diserahkan kepada ijtihad masing-masing ulama. Hal ini karena
perkataan beliau “seperti ayat anu”, menunjukkan bahwa terdapat banyak
ayat-ayat lainnya, yang relevan dengan masalah hamil dan melahirkan. Demikian
pula ayat-ayat yang menunjukkan “kemudahan”, maka masih banyak lagi ayat-ayat
yang lainnya dalam al-Qur’an, selain yang dicontohkan oleh Syaikh al-‘Utsaimin rahimahullah
dalam fatwanya.
Disadur dari buku “Do’a dan Dzikir
untuk Ibu Hamil” oleh Abu Muhammad Ibnu Shalih bin Hasbullah terbitan Pustaka
Ibnu ‘Umar
Catatan kaki:
1Lihat Fataawa Nuurun ‘alad Darbi, dimuat dalam situs resmi
Syaikh al-‘Utsaimin (http://www.ibnothaimeen.com/all/noor/article_1210.shtml)
Komentar
Posting Komentar