.::DO'A DAN DZIKIR UNTUK IBU HAMIL (BAG. 4 ): HAL-HAL PENTING BAGI WANITA HAMIL BERKAITAN DENGAN MASALAH DO'A DAN DZIKIR
.::DO'A DAN DZIKIR UNTUK IBU HAMIL (BAG. 4 ): HAL-HAL
PENTING BAGI WANITA HAMIL BERKAITAN DENGAN MASALAH DO'A DAN DZIKIR
by Ummu Salman
1. Jangan malas berdo’a
Gemarlah untuk berdo’a di setiap
waktu dan kesempatan, baik ketika berdiri, duduk, maupun ketika berbaring.
“Dan Rabb-mu berfirman: ‘ Berdoalah
kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang
menyombongkan diri dari menyembah-Ku1 akan masuk Neraka Jahannam
dalam keadaan hina dina’”. (QS. Ghaafir: 60)
2.
Berdo’alah dengan memperhatikan adab-adabnya
Adab-adab berdo’a telah banyak
dijelaskan di dalam banyak buku, dengan demikian, maka do’a Anda akan lebih
dekat untuk dikabulkan. Di antaranya: ikhlas, yakin, perlahan, dan tidak
berlebihan. Allah Ta’ala berfirman:
“Berdoalah kepada Rabb-mu dengan
berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang melampaui batas.2” (QS. Al-A’raaf: 55)
3. Dibolehkan berdo’a agar
dikaruniai seorang anak dengan jenis kelamin tertentu
Meskipun ia telah mengetahui (dari
USG yang dilakukan dokter di laboratorium) bahwa jenis kelamin janin yang
dikandungnya tersebut tidak sesuai dengan yang ia harapkan, namun tidak ada
halangan baginya untuk berdoa agar diberi rizki seorang anak dengan jenis
kelamin yang ia inginkan. Karena boleh jadi keinginannya itu akan dikabulkan
pada kehamilan berikutnya, tidak pada kehamilan yang ini. Akan tetapi yang
lebih penting dan utama dari itu adalah ridha kepada Allah Ta’ala atas segala
takdir-Nya. Dan yakinlah bahwa hal itu pasti merupakan pilihan Allah yang
terbaik baginya. Janganlah minta kepada Allah Ta’ala agar mengubah jenis
kelamin janinnya, karena jika demikian ia termasuk berlebihan dalam meminta
kepada Allah. Dan jangan bermuka masam apabila dilahirkan baginya seorang anak
dengan jenis kelamin yang tidak ia inginkan.
4.
Lebih baik ia berdo’a agar dikaruniai anak yang shalih dan shalihah
Hal tersebut seperti doa Nabi
Zakariya ‘alaihisalaam:
“Wahai Rabb-ku berilah aku dari sisi
Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar do’a.” (QS.
Ali-‘Imran: 38)
Atau do’a ibaadur rahmaan (hamba
Allah Yang Maha Pemurah):
“Wahai Rabb kami, anugerahkanlah
kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati
(kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS.
Al-Furqaan: 74)
Dan banyak do’a lainnya dari
al-Qur’an maupun al-Hadits
Tidak mengapa memohon dikaruniai
anak yang tampan, cantik, dan lain-lain, selama untuk kebaikan dunia dan
akhirat. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Hendaklah salah seorang dari kalian
meminta keperluannya kepada Rabb-nya, hingga tali sandalnya apabila putus.”3
5. Tetaplah untuk bersabar
Bahkan tidak cukup dengan sabar,
akan tetapi kesabaran itu harus dikuatkan. Bahkan sertailah dengan kewaspadaan.
Allah Ta’ala berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman,
bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di
perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.” (QS.
Ali ‘Imran: 200)
6. Iringi do’a dengan ikhtiar untuk
berobat
Janganlah berputus asa untuk selalu
berobat. Dan jangan memperlambat pengobatan. Jangan berangan-angan ingin mati
saja, sekronis apa pun penyakit yang Anda derita. Ingat bahwa setiap penyakit
ada obatnya, sebagaimana sabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam:
“Setiap penyakit ada obatnya.
Apabila obat penyakit itu tepat dengan penyakitnya, maka penyakit itu akan
sembuh dengan izin allah ‘Azza wa Jalla.”4
7.
Sertailah do’a dengan optimism, berprasangka baik kepada Allah Ta’ala
Hal ini sesuai dengan firman Allah
Ta’ala dalam hadits Qudsi:
“Aku tergantung prasangka hamba-Ku
terhadap-Ku, dan Aku berserta dia, jika dia mengingat-Ku.’”5
8. Semoga Anda disembuhkan
dengan kesembuhan yang tidak meninggalkan rasa sakit
Namun apabila sedikit sekali harapan
untuk sembuh, jangan berdo’a untuk meminta kematian, kecuali dengan
menyandarkannya pada kebaikan.
Perhatikan sabda Nabi shallallaahu
‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallaahu ‘anhu, ia
mengatakan bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alahi wa sallam bersabda:
“Jangan sekali-kali salah seorang
dari kalian mengangan-angankan mati disebabkan penderitaan yang menimpanya.
Namun, apabila tidak boleh tidak, ia harus melakukannya, maka ucapkanlah:
“Allahumma ahyinii maa kaanatil hayaatu khairan lii. Wa tawaffanii idzaa
kaanatil wafaatu khairan lii (Ya Allah, hidupkanlah aku selama kehidupa itu
lebih baik bagiku. Dan wafatkanlah aku selama kematian itu lebih baik bagiku).”6
Disadur dari buku “Do’a dan Dzikir
untuk Ibu Hamil” oleh Abu Muhammad Ibnu Shalih bin Hasbullah, terbitan pustaka
Ibnu ‘Umar
.
Catatan Kaki:
1 Yang dimaksud dengan menyembah-Ku di sini ialah berdo’a
kepadaKu.
2 Maksudnya: melampaui batas tentang yang diminta dan cara meminta.
3 Dihasankan oleh Syaikh al-Albani rahumahullah dalam
al-Misykaah (no. 2551, al-Maktabah asy-Syaamilah)
4 HR Muslim (no. 4084, al-Maktabah asy-Syaamilah)
5 HR Muslim (no. 6856, al-Maktabah asy-Syaamilah)
6 HR Al-Bukhari (no. 5239, al-Maktabah asy-Syaamilah)
- See more at:
http://jilbab.or.id/archives/2178-doa-dan-dzikir-untuk-ibu-hamil-bag-4-hal-hal-penting-bagi-wanita-hamil-berkaitan-dengan-masalah-doa-dan-dzikir/
Komentar
Posting Komentar