SALAFI, antara Tuduhan & Kenyataan Bag.13


[..cucu Khomeini mengakui, kejadian tersebut memang sudah mereka rencanakan; berbuat kerusakan di tanah suci..]

📋SALAFI, antara Tuduhan & Kenyataan
Bag. 13 (Sambungan)📚

7. Pembantaian Jamaah Haji Iran

Telah dimaklumi bahwa Iran adalah negeri Syi’ah yang sangat membenci Ahlus Sunnah, terutama para sahabat radhiyallahu’anhum, dan segala cara mereka tempuh untuk mencelakakan Ahlus Sunnah, termasuk dengan fitnah dan dusta, bahkan pembunuhan. Maka tidak heran, jika saudara Idahram yang cenderung kepada Syi’ah, atau mungkin juga memang penganut Syi’ah, tidak malu berdusta, seperti yang dilakukannya (pada hal. 99-100), dia menuduh Salafi telah melakukan pembantaian terhadap jamaah haji Iran pada tahun 1986 dari sebuah buku yang diterbitkan di negeri kafir London, Inggris.

Pada tuduhan dusta inipun sudah terdapat kerancuan, saudara Idahram berkata, “Ketika para jamaah haji yang berunjuk rasa mendekati Masjidil Haram untuk masuk menunaikan ibadah, tentara dan polisi Saudi Arabia menghadang dan mengepung mereka, untuk kemudian membantai mereka dengan tembakan dan hujan peluru.” (Sejarah Berdarah..., hal. 100)

👉 Kerancuan pertama, jamaah haji melakukan unjuk rasa. Ini sangat aneh, kalau memang tujuan mereka benar-benar mau beribadah mengapa harus disertai dengan unjuk rasa untuk mengkritik kebijakan di negeri orang -itupun kalau tuduhan mereka benar-, padahal Iran adalah negeri yang memiliki hubungan mesra dengan Yahudi, dan ketika Khomeini Al-Khabits berkuasa, terjadi pembantaian-pembantaian terhadap penduduk dan ulama Ahlus Sunnah di Iran, mestinya yang mereka urus adalah negeri mereka dulu.

👉 Kerancuan kedua, menurut saudara Idahram “Ketika para jamaah haji yang berunjuk rasa mendekati Masjidil Haram untuk masuk menunaikan ibadah,” ini sebenarnya mau unjuk rasa atau ibadah?! Ataukah dua-duanya?!

Nampaknya bagi orang-orang Syi’ah, negeri Al-Haram (tanah suci) tidak bernilai sama sekali, sehingga mereka berani membuat kegaduhan di tanah suci yang dihormati umat Islam, bahkan di Masjidil Haram. Mereka tidak menghargai kaum muslimin lainnya yang sedang beribadah, maka pantas kalau aparat keamanan mengambil tindakan tegas.

Pembaca yang budiman, alhamdulillah kejahatan mereka Allah Ta’ala perlihatkan melalui pengakuan mereka sendiri. Cucu Khomeini yang bernama Ahmad Al-Khomeini, membongkar kejahatan kakeknya sendiri dalam wawancara dengan koran Az-Zaman yang terbit di Iraq, no. 1623, tahun 2003.

Ahmad Al-Khomeini menuturkan:

كان هنا قرار إيراني سر بتهيئة الأجواء لْيقاف الحرب، ولهذا الغرض تم التخطيط لعدد من الْجراءات لصرف الأن اَّر وتوجيهها بعيدا
نُ العراق والحرب، فعمدوا إلي إرسال مواد مت جَرة إلى السعودية، وإلى مكة المكرمة تحديدا )نحو خمسمائة كيلو غرام من هذه المواد(
ب خِ اَئها في حقائب الحجاج من دون لُمهم )في كل حقيبة , نصف كيلوغرام (TNT) وذلك لت جَير دار الحجاج الْيرانيين في مكة المكرمة

“Iran telah merencanakan misi rahasia untuk menyiapkan situasi yang tepat dalam menghentikan peperangan (bersama Iraq), dan untuk rencana ini, telah dimatangkan beberapa operasi mengalihkan perhatian dan mengarahkannya jauh dari Iraq dan perang, maka mereka sengaja mengirim bahan-bahan peledak ke Saudi Arabia, khususnya ke Makkah Al-Mukarromah, diantaranya terdapat sekitar 500 kg bahan peledak, dengan menyembunyikannya pada koper-koper jamaah haji tanpa mereka ketahui, pada setiap koper terdapat ½ kg TNT⁹² untuk meledakkan perkemahan jamaah haji Iran di Makkah Al-Mukarramah.”⁹³

8. Melarang dan Menghalangi Umat Islam dari Menunaikan Ibadah Haji

Saudara Idahram kembali berdusta, dia menuduh pemerintah Saudi melarang umat Islam melakukan ibadah haji tanpa sebab (pada hal. 100-101), lalu dengan liciknya dia mengutip dari Sejarawan Saudi yang bernama Syaikh Ibnu Bisyr rahimahullah dari kitab Unwanul Majd secara tidak lengkap tentang kejadian di tahun 1221 H, setelah kami mengecek langsung ke sumber yang disebutkan, ternyata larangan tersebut justru demi menjaga keselamatan jamaah haji.

Pembaca yang budiman, silakan lihat kembali penaklukan kota Makkah di atas yang terjadi pada tahun 1220 H, sedang kejadian ini pada tahun 1221 H, artinya baru setahun atau kurang dari itu Pemimpin Saudi menguasai Makkah setelah beberapa kali menghadapi pengkhianatan Asy-Syarif Ghalib, penguasaan Makkah ini pun masih dengan membiarkan Asy-Syarif Ghalib sebagai gubernur.

Oleh karena itu, pada tahun 1221 H, Al-Imam Su’ud rahimahullah melarang jamaah haji yang berasal dari Syam, Istambul dan sekitarnya untuk memasuki kota Makkah karena kekhawatiran beliau jangan sampai Asy-Syarif Ghalib kembali memanfaatkan mereka untuk terlibat dalam pertikaian, seperti yang dia lakukan pada tahun 1217 H/1803 M, sebagaimana telah kita jelaskan di atas. Jadi hakikatnya, Makkah ketika itu belum dikuasai secara penuh oleh pemerintah Saudi, dan larangan terhadap jamaah haji demi kebaikan mereka sendiri.

Bersambung Insyaallah..

 Catatan Kaki:

⁹² Tidak mengherankan jika jamaah haji Syi’ah Iran pada akhirnya berani melawan tentara dan polisi Saudi setelah tahu ada 500 kg TNT bersama mereka, bagi siapa yang ragu dengan berita ini silakan disearch di internet bagaimana aksi-aksi jamaah haji Syi’ah dari Iran dengan bom-bom yang mereka bawa. Yang pasti, cucu Khomeini mengakui, kejadian tersebut memang sudah mereka rencanakan; berbuat kerusakan di tanah suci.

⁹³http://www.dd-sunnah.net/forum/showthread.php?t=21008*

http://www.fb.com/sofyanruray.info | www.sofyanruray.info | @SofyanRuray

Disunting dan dirapiin untuk posted di FB (agar nyaman mengilmuinya), biiznillah, by @nhc ummu my beloved son.

Selalu dengan rasa cinta kepada saudara/i ku kaum Muslimin/mah, wherever you are .. 🌹💙

Komentar