SALAFI, antara Tuduhan & Kenyataan Bag.20


[Inilah ciri utama Syi’ah, agama mereka adalah dusta, tidak jauh beda dengan koleksi kedustaan yang ada dalam buku ini, aroma Syi’ahnya sangat kental.]

📋SALAFI, antara Tuduhan & Kenyataan
Bag. 20 (Sambungan)📚

👀Takfir (Pengkafiran) Syaikh Idahram Terhadap Kaum Muslimin👀

Hadits tentang bahaya pengkafiran di atas, benar-benar dilanggar oleh saudara Idahram, dia berkata, “Mereka dihukumi oleh Nabi Saw. Sebagai orang yang telah keluar dari agama Islam (murtad)...”
(Sejarah Berdarah..., hal. 144)

Penakwilan hadits-hadits tentang Khawarij secara serampangan ini juga diulang oleh saudara Idahram pada bagian akhir dengan judul “Kesamaan Salafi Wahabi dengan Khawarij,” di sini dia kembali mengkafirkan kaum muslimin, dia berkata, “sebagaimana kelompok Khawarij telah keluar dari Islam dikarenakan ajaran-ajaran yang menyimpang, maka Wahabipun memiliki penyimpangan yang sama.”
(Sejarah Berdarah..., hal. 253)

 Jawaban:

🔹️ Pertama: Tuduhan melakukan takfir (mengkafirkan) umat Islam kepada Salafi benar-benar kembali kepada penuduhnya, ternyata dia sendiri yang suka mengkafir-kafirkan, itupun karena salah paham terhadap makna hadits, lalu dengan seenaknya dia mengarahkan ‘meriam’ takfirnya kepada kelompok yang tidak disenanginya.

🔹️ Kedua: Makna hadits di atas tidaklah selamanya berarti “murtad” atau “keluar dari Islam”, Al-Imam Al-Khattabi rahimahullah berkata, “(Keluar dari) agama yang dimaksudkan dalam hadits ini adalah (keluar dari) ketaatan, yakni (keluar) dari ketaatan kepada pemimpin.”¹²¹

Bahkan inilah pendapat kebanyakan ulama, bahwa keluar dari agama yang dimaksudkan dalam hadits ini bukan murtad.

Al-Imam Ibnu Batthal rahimahullah berkata,

“Dan jumhur ulama berpendapat bahwa Khawarij, dengan keluarnya mereka (dari ketaatan kepada pemimpin) tidaklah mereka keluar dari golongan mukminin.”¹²²

🔹️ Ketiga: Ternyata takfir yang dilakukan saudara Idahram ini pun berdasarkan kedustaan, dia berkata,

“Hal itu di antaranya karena penyimpangan akidah mereka dalam tajsim (menganggap Allah Swt. (Subhanahu wa Ta’ala, pen) memiliki badan dan anggota tubuh) dan tasybih (menyerupakan Allah Swt. (Subhanahu wa Ta’ala, pen) dengan makhluk)”. (Sejarah Berdarah..., hal. 144-145)

Seperti biasa, Idahram tidak bisa mendatangkan bukti ilmiah atas tuduhannya ini, nampaknya dia memanfaatkan keawaman masyarakat yang tidak mengenal dakwah Salafi dengan baik, khususnya yang tidak mengenal Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah.

Padahal beliau telah menjelaskan aqidah beliau dalam banyak kitabnya, diantaranya beliau berkata, “Aku berkeyakinan bahwa Allah Subahanhu wa Ta’ala tidak ada satu pun yang bisa menyerupainya.”¹²³

Asy-Syaikh Abdullah bin Ali Al-Qosimi rahimahullah juga membantah tuduhan keji ini, beliau berkata ketika membantah Al-Amili (seorang Syi’ah),

“Adapun tuduhannya bahwa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Ibnul Qoyyim, murid-muridnya dan Ahlus Sunnah dari penduduk Najd mengatakan bahwa Allah Ta’ala memiliki jism (badan), dan bahwa Allah Ta’ala berada dalam jihah (arah), dan bahwa Allah Ta’ala menyerupai makhluk-Nya, maka semua tuduhan ini hanyalah dusta yang dibuat-buat
olehnya, dan orang yang berdusta mendapatkan dosa bersama pengikutnya. Mereka itu adalah orang-orang yang beribadah kepada Allah Ta’ala dengan kedustaan-kedustaan¹²⁴ dan menjelek-jelekkan para pendukung sunnah dan hadits, dalam rangka menipu umat dan membuat mereka lari dakwah ini.”¹²⁵

Maka siapakah yang lebih layak menyandang sifat-sifat Khawarij yang dituduhkan Idahram; “berumur muda” (pada hal. 143), “orang bodoh” (pada hal. 143), “Berbicara dengan sabda Rasulullah Saw. (shallallahu’alaihi wa sallam, pen), namun iman mereka tidak sampai melewati kerongkongan.” (pada hal. 144)!?

Dan siapakah yang gerakannya lebih layak diterbitkan larangan oleh pemerintah, apakah yang memperbaiki masyarakat dengan dakwah kepada tauhid dan sunnah ataukah orang-orang yang suka menafsirkan hadits menurut akal-akalannya untuk mengkafirkan kaum muslimin dengan berdasarkan pada tuduhan-tuduhan dusta!?

Bersambung Insyaallah..

 Catatan Kaki:

¹²¹ Syarah Muslim, 7/160.

¹²² Syarah Al-Bukhari, Ibnu Batthal, 8/585.

¹²³ Majmu’ah Muallafat Asy-Syaikh, 5/8, sebagaimana dalam Da’awa Al-Munawiin, hal. 148.

¹²⁴ Inilah ciri utama Syi’ah, agama mereka adalah dusta, tidak jauh beda dengan koleksi kedustaan yang ada dalam buku ini, aroma Syi’ahnya sangat kental.

¹²⁵ Ash-Shiro’ bainal Islam wal Watsaniyyah, Asy-Syaikh Abdullah bin Ali Al-Qosimi rahimahullah, 1/510, sebagaimana dalam Da’awa Al-Munawiin, hal. 174.

Sumber: http://www.fb.com/sofyanruray.info | www.sofyanruray.info | @SofyanRuray

✂️Disunting dan dirapiin untuk posted di FB (agar nyaman mengilmuinya), biiznillah, by @nhc ummu my beloved son.

🤲 Semoga Allah ﷻ senantiasa memberi kita hidayah, taufiq dan petunjuk-Nya diatas agama Islam, dan termasuk kedalam golongan Ahlus Sunnah Wal Jama'ah diatas manhaj Salaf

Aamiin ya Rabb.. .. 🌹💙
 

Komentar