- Diantara syubhat yang sering dilontarkan oleh kaum Syi’ah
Rafidhah kepada kaum muslimin adalah tentang ketinggian ilmu para ahlul bait
yang lebih tinggi daripada ilmunya para Shahabat yang bukan dari kalangan ahlul
bait. Syubhat ini semata-mata mereka lontarkan untuk mengelabui kaum muslimin
agar mengikuti ajaran Rafidhah. Ingat! Ajaran Rafidhah tidak sama dengan ajaran
Ahlul Bait. Apa yang diajarkan oleh ahlul bait sama dan saling melengkapi
dengan apa yang diajarkan oleh para Shahabat –
Syi’ah mengatakan: “cobalah jawab, mana yg harusnya lebih
tahu tentang Islam yang dibawa Nabi, keluarga beliau, ataukah para sahabat
beliau?! Bukankah seharusnya keluarga beliau adalah orang yang paling banyak
tahu tentang Islam?!”
Kita katakan:
1.
Kalau kaidah ini memang benar, tentunya tidak ada kerabat Nabi -shallalahu
alaihi wasallam- yg masuk neraka, namun ternyata ada, diantaranya paman
beliau: Abu lahab dan yang lainnya.
2.
Orang yang paling banyak tahu tentang Islam adalah orang yg
paling banyak bersama beliau dan paling banyak mengambil ilmu dari beliau, baik
dia itu dari keluarga beliau atau yang lainnya.Ketika di rumah, maka keluarga
yang sedang bersama beliau yang lebih tahu. Ketika di luar rumah, maka orang
yang sedang bersama beliau yang lebih tahu.
3.
Keluarga beliau mencakup isteri beliau, hampir setiap hari
beliau bersama isterinya, lalu mengapa mereka dicampakkan oleh kaum syiah?
4.
Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam- tdk membedakan
dlm menyampaikan Risalah Islam, sebagaimana ditunjukkan oleh perkataan Sahabat
Ali radhiallahu anhu: “Tidak ada kitab (khusus) yg kami baca,
selain kitabullah dan apa yang ada dlm lembaran ini, di dalamnya ada aturan
hukum qishash dan (ketentuan) umur-umur onta“, lalu beliau menyebutkan
beberapa hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam (HR.
Bukhori)
5.
Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam- lebih banyak
menyampaikan Islam di luar rumah, baik di masjid beliau ataupun di tempat lain,
sehingga tidak otomatis keluarga beliau lebih tahu ilmu daripada orang lain.
6.
Sebagaimana telah biasa terjadi, orang yang paling tahu tentang
ilmu seseorang adalah orang yang paling banyak mengambil ilmu dari orang
tersebut, dan itu tidak mengharuskan dari keluarganya.Bahkan seringkali seorang
murid kesayangan atau teman akrab seseorang lebih banyak tahu tentang ilmu
orang tersebut daripada keluarganya sendiri.
7.
Ajaran yang murni dari para Ahlul Bait tidak bertentangan dengan
ajaran para Sahabat Nabi, ajaran mereka sama dan saling melengkapi, sehingga
tidak perlu dipertentangkan.
Sungguh ‘mencintai Ahlul Bait’ adalah tuntutan iman kita. Tapi
mencintai mereka tidak mengharuskan kita meninggalkan atau membenci atau
merendahkan para sahabat Nabi lainnya. Karena mereka adalah satu generasi yang
saling melengkapi dan tidak mungkin dipisahkan.
Jika mereka mengaku bermadzhab Ahlul Bait, maka bolehlah kita
mengaku bermadzhab Ahlul Bait dan Sahabat Nabi shallallahu alaihi
wasallam.
Wallahu a’lam.
—
Penulis: Ust. Musyaffa Ad Darini, Lc., MA.
Alumni S1 Universitas Islam Madinah Saudi Arabia, Fakultas
Syari’ah. S2 di Universitas yang sama, jurusan Ushul Fikih. Mahasiswa S3 di
universitas dan jurusan yang sama.
Artikel Muslim.Or.Id
Komentar
Posting Komentar