.:: ORANG YANG MASUK SURGA LANTARAN MENYINGKIRKAN SESUATU YANG MENGGANGGU DARI JALAN KAUM MUSLIMIN ( KISAH-KISAH SHAHIH Dalam Al-Qur’an Dan Sunnah)
KISAH-KISAH SHAHIH (Dalam
Al-Qur’an Dan Sunnah)
Penulis : Syaikh ‘Umar Sulaiman al-Asyqor
(Guru Besar Universitas Islam Yordania)
KISAH KETIGA PULUH TIGA
ORANG YANG MASUK SURGA LANTARAN MENYINGKIRKAN
SESUATU YANG MENGGANGGU DARI JALAN KAUM MUSLIMIN
PENGANTAR
Rasulullah menyampaikan bahwa iman memiliki tujuh puluh lebih
cabang, dan paling tinggi adalah ucapan 'La Ilaaha Illallah', sedangkan yang
paling rendah adalah
membuang sesuatu yang mengganggu dari jalan. Dalam kisah hadis ini
Rasulullah menyampaikan tentang seorang laki-laki yang dimasukkan Surga oleh
Allah hanya karena
dia menyingkirkan dahan berduri dari jalan kaum muslimin sehingga
tidak mengganggu mereka.
NASH HADIS
Bukhari Muslim meriwayatkan dalam Shahih keduanya dari Abu
Hurairah bahwa Rasulullah bersabda, "Ketika seorang laki-laki berjalan di
satu jalan, dia melihat ranting berduri di jalan, lalu dia menyingkirkannya.
Maka Allah bersyukur kepadanya dan mengampuninya."
Dalam sebagian riwayat dalam Muslim dari Abu Hurairah berkata
bahwa Rasulullah bersabda, "Seorang laki-laki melewati sebuah cabang pohon
di badan jalan. Dia berkata, 'Demi Allah, aku akan menyingkirkan ini dari kaum
muslimin agar tidak mengganggu mereka.' Maka dia dimasukkan Surga."
Dalam riwayat lain dalam Muslim dari Abu Hurairah dari Nabi
bersabda, "Sungguh, aku telah melihat seorang lakilaki berguling-guling di
Surga hanya karena dia memotong dahan pohon di badan jalan yang mengganggu manusia."
TAKHRIJ HADIS
Hadis ini diriwayatkan oleh Bukhari dalam Shahih-nya dalam Kitabul
Adzan, bab keutamaan berangkat ke Dzuhur di awal waktu, 2/139, no. 652; dalam
Kitabul Madzalim, bab siapa yang mengambil dahan dan sesuatu yang mengganggu
orang-orang di jalan, lalu dia membuangnya, 5/118, no. 2472.
Diriwayatkan oleh Muslim dalam Shahih-nya dalam Kitabul Bir Was
Shilah wal Adab, 4/2021, no. 1914; dan dalam Kitabul Imarah, 3/1521, no. 1914.
PENJELASAN HADIS
Hadis ini menjelaskan kisah seorang laki-laki yang sedang berjalan
di satu jalan. Dia melihat dahan yang berduri bergelayut di jalan kaum
muslimin, maka orang-orang yang lewat merasa terganggu. Dia bertekad untuk memotong
dahan itu dan menjauhkannya dari jalan.
Tujuannya, sebagaimana yang secara nyata dikatakannya, adalah
untuk menjauhkan sesuatu yang mengganggu dari jalan kaum muslimin. Allah mengampuni
perbuatannya untuknya dan memasukkannya ke dalam Surga-Nya. Rasulullah melihatnya
sedang menikmati kemegahan Surga dengan perbuatannya ini. Laki-laki ini beramal
sedikit dan meraih pahala besar. Rahmat Allah sangatlah luas dan karunia-Nya
juga agung. Apa yang dilakukan oleh orang ini dianjurkan oleh agama kita.
Rasulullah memerintahkan agar kita melakukan seperti apa yang dilakukan oleh
orang ini.
Beliau bersabda, "Jauhkanlah sesuatu yang mengganggu dari jalan
kaum muslimin."65 Beliau memberi peringatan keras agar tidak mengganggu
jalan kaum muslimin.
Tentang hal ini beliau bersabda,
"Barangsiapa mengganggu kaum muslimin di jalan mereka, maka
dia memperoleh laknat mereka."66
Banyak sekali dalil-dalil dalam bidang ini yang menunjukkan akhlak
luhur sebagai ciri khas kaum muslimin yang beramal dengan Islam. Mereka
berusaha membersihkan jalan-jalan mereka, tidak mengotori dan membuatnya jorok,
serta membuang sesuatu yang mengganggu darinya. Mereka menjadikannya sebagai tuntunan
hidup, berharap darinya pahala tanpa bersikap secara berlebih-lebihan.
PELAJARAN-PELAJARAN DAN
FAEDAH-FAEDAH HADIS
1. Penjelasan tentang keutamaan menyingkirkan sesuatu yang
mengganggu dari jalan kaum muslimin yang mengandung pahala besar dan agung.
2. Luasnya rahmat Allah dan besarnya pahala-Nya. Allah membalas
laki-laki ini dengan balasan yang besar, dengan memasukkannya Surga lantaran
amal yang sedikit, yaitu membuang sesuatu yang mengganggu dari jalan.
3. Sejauh mana kaum muslimin menyelisihi ajaranajaran agama
mereka. Sebagian tidak hanya tidak bersedia membuang sesuatu yang mengganggu
dari jalan kaum muslimin, bahkan membuang sampah rumahnya dan sisa makanannya
di jalan kaum muslimin.
4. Pohon yang boleh ditebang adalah yang mengganggu kaum muslimin.
Pohon yang berguna bagi kaum muslimin, seperti pohon yang dipakai untuk berteduh,
tidak boleh ditebang. Rasulullah mengancam penebangnya dengan api Neraka. Dalam
hadis,
"Penebang bidara akan
dibenamkan kepalanya oleh Allah di Neraka."67
Foot Note:
65 Albani dalam Silsilah Shahihah (5/487), no. 2373.
Menisbatkannya kepada Abu Bakar bin Abu Syaibah dalam Al-Adab, Abu Ya'la dalam
Musnad, Ad-Dhiya' dalam Al-Muntaqa. Muslim meriwayatkan dengan maknanya dan diriwayatkan
oleh Ahmad.
66 Albani menisbatkannya dalam Silsilah (5/372), no. 2294, kepada
Thabrani. Abu Nuaim dalam Akhbari Ashbahan, Abu Bakar Asy-Syafii dalam Musnad Musa
bin Ja'far.
67 Dinisbatkan oleh Albani dalam Silsilah Shahihah (2/175), no.
615, kepada Baihaqi dan lain-lainnya.
http://dear.to/abusalma
Komentar
Posting Komentar