KISAH-KISAH SHAHIH
Dalam Al-Qur’an Dan Sunnah
Penulis : Syaikh ‘Umar Sulaiman al-Asyqor
(Guru Besar Universitas Islam Yordania)
KISAH KETIGA PULUH TUJUH
ORANG YANG SEDEKAHNYA SALAH ALAMAT
PENGANTAR
Apabila
seorang hamba menjalankan perintah Allah, maka tidak ada dosa jika dia salah
dalam apa yang dilakukannya. Allah tidak mengurangi pahalanya dan tidak
menyia-nyiakan balasannya. Dalam hadis ini Rasulullah menyampaikan kepada kita
tentang seorang laki-laki yang bertekad untuk bersedekah secara diamdiam.
Dia
bersedekah selama tiga malam. Satu kali sedekahnya jatuh di tangan pencuri.
Kali kedua, di tangan wanita pezina. Dan di tangan orang kaya pada kali ketiga.
Hal itu membuatnya sedih dan gelisah. Maka, dalam mimpi dia didatangi dan
dikatakan bahwa
sedekahnya
telah diterima, dan dijelaskan kepadanya bahwa sedekah kepada mereka yang tidak
berhak menerimanya mengandung pelajaran dan faedah.
NASH HADIS
Bukhari
meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda, "Seorang
laki-laki berkata, 'Sungguh aku akan bersedekah.' Lalu dia pergi membawa sedekahnya.
Dia meletakkannya di tangan pencuri. Di pagi hari orang-orang membicarakannya,
'Seorang
pencuri diberi
sedekah.'
Dia
berkata, 'Ya Allah, bagi-Mu segala puji. Sungguh aku akan bersedekah.' Lalu dia
pergi membawa sedekahnya dan meletakkannya di tangan wanita pezina. Di pagi
hari orang-orang membicarakan, 'Malam ini seorang pezina diberi sedekah.' Dia
berkata, 'Ya Allah, bagi-Mu segala puji. Sedekahku jatuh di tangan wanita
pezina. Sungguh aku akan bersedekah.'
Lalu
dia pergi membawa sedekahnya dan dia meletakkannya di tangan orang kaya. Di
pagi hari orangorang membicarakannya, 'Seorang kaya diberi sedekah.'
Dia
berkata, 'Ya Allah, bagi-Mu segala puji. Kepada pencuri, wanita pezina, dan
orang kaya.' Lalu dia didatangi dalam mimpi, dan dikatakan kepadanya, ''Adapun
sedekahmu kepada pencuri, semoga itu membuatnya insyaf dari mencuri. Adapun
wanita pezina,
semoga
itu membuatnya sadar dari zinanya. Adapun orang kaya, maka semoga dia mengambil
pelajaran dandia berinfak dari apa yang Allah berikan kepadanya."
TAKHRIJ HADIS
Hadis
ini diriwayatkan oleh Bukhari dalam Shahih-nya dalam Kitabuz Zakat, bab jika
dia bersedekah kepada orang kaya sementara dia tidak mengetahui, 3/290, no. 1421.
Diriwayatkan
oleh Muslim dalam Shahih-nya di Kitabuz Zakat, bab tetapnya pahala orang yang
bersedekah walaupun ia jatuh di tangan orang yang tidak berhak
menerimanya,
2/709, no. 1022.
Hadis
ini dalam Syarah Shahih Muslim An-Nawawi, 7/90. Ia juga diriwayatkan oleh Nasa’i
dalam Sunan-nya (5/55).
PENJELASAN HADIS
Dalam
setiap generasi dan masa di mana terdapat Islam, terdapat pula orang baik yang
rindu berbuat kebaikan.
Mereka
melakukan ketaatan dengan ikhlas dan sukarela. Mereka tidak menuntut balasan
dan rasa syukur dari manusia.
Rasulullah
menceritakan seorang laki-laki yang ingin bersedekah secara diam-diam. Yang
tahu hanyalah Dzat yang Maha Mengetahui perkara ghaib. Sedekah secara rahasia
memadamkan kemarahan Tuhan. Dan sedekah rahasia lebih baik daripada sedekah
secara terbuka.
Di
tengah malam dia keluar mencari orang yang menerima sedekahnya. Dia bertemu
dengan seorang lakilaki yang dia kira orang miskin, harta yang ingin dia sedekahkan
dia berikan kepadanya, padahal laki-laki itu adalah pencuri. Di pagi hari di
pasar dan perkumpulan, orang-orang membicarakan pelaku sedekah yang memberikan
hartanya di tangan pencuri.
Pencuri
itu menyampaikan apa yang terjadi padanya. Berita seperti ini ditayangkan di
masyarakat skala kecil, ia beredar dengan sangat cepat. Berita itu didengar
oleh pelaku dari orang-orang yang membicarakannya sementara mereka tidak
mengetahui pelakunya. Dia bersedih dan gelisah. Kesedihannya dan kegelisahannya
dia ungkapkan dengan ucapannya, "Ya Allah bagi-Mu segala puji, kepada
pencuri."
Dia bertekad mengulanginya di malam berikutnya karena dia mengira
bahwa sedekahnya telah hilang seperti debu ditiup angin. Ia tidak tepat sasaran
menurut Tuhannya.
Setelah malam menutupinya dengan kegelapannya dia keluar dengan
sedekahnya. Dia memberikannya kepada seorang wanita yang dia kira miskin
ternyata dia adalah wanita pezina. Wanita ini bercerita seperti pencuri bercerita.
Beritanya menyebar luas. Pelakunya
mendengar itu. Kesedihan dan kegelisahannya bertumpuk, dia
mengulangi ucapannya yang kemarin,
"Ya Allah bagi-Mu segala puji, kepada wanita pezina." Demi
mencari pahala dia bertekad untuk bersedekah untuk kali ketiga. Pada malam
ketiga sedekahnya jatuh di tangan orang kaya. Kamu bisa membayangkan kesedihan
laki-laki ini yang tidak pernah tepat dalam
urusan yang diinginkannya sebanyak tiga kali. Kamu bisa kira-kira
keadaannya pada waktu dia mengadu kepada Tuhannya dengan penuh kepedihan,
"Ya Allah bagi-Mu
segala puji. Kepada pencuri, pezina dan orang kaya."
Laki-laki ini tidak mengetahui bahwa Allah menulis pahalanya.
Orang yang meninfakkan hartanya demi mencari pahala Allah, Allah akan
memberinya pahala walaupun si penerima tidak berhak untuk menerima.
Di dalam mimpinya dia didatangi dengan membawa kabar gembira bahwa
Allah menerima sedekahnya dan membalasnya dengan pahala. Dia diberitahu hikmah
besar di balik sedekah kepada tiga orang tersebut.
Semoga pencuri itu sadar akan kesalahannya lalu dia tidak mencuri.
Semoga wanita pezina itu menjaga dirinya dari zina dengan harta itu dan semoga
si kaya ini terdorong untuk berinfak meneladani laki-laki ini yang bersedekah
di kegelapan malam agar tidak diketahui oleh orang lain demi mencari pahala
dari Tuhan manusia.
Dalam hadis-hadis disebutkan bahwa sedekah diterima walaupun ia
jatuh ke tangan orang yang tidak diinginkan oleh pelaku sedekah. Muslim
meriwayatkan dalam Shahihnya bahwa Yazid bin Akhnas memberikan dinardinarnya kepada
seseorang di masjid, dia mempercayakan pembagiannya kepada yang berhak menerima,
lalu anaknya Maan bin Yazid datang dan mengambilnya sementara dia tidak
mengetahui bahwa
sumbernya adalah bapaknya, dia membawanya kepada bapaknya, tentu
saja bapaknya menolak menerima, dia berkata, "Demi Allah kamu tidak aku
inginkan." Maka anaknya mengadu kepada Rasulullah. Maka Rasulullah memberikan
fatwa dan keputusannya, "Bagimu apa yang kamu niatkan wahai Yazid dan
bagimu apa yang kamu ambil wahai Maan."71
PELAJARAN-PELAJARAN DAN
FAEDAH-FAEDAH HADIS
1. Pada umat terdahulu terdapat orang-orang shalih yang berbuat
kebaikan dan gemar bersedekah. Mereka keluar di kegelapan malam untuk mencari para
fakir miskin dan orang-orang yang memerlukan.
2. Luasnya rahmat Allah dalam menerima sedekah walaupun jatuh ke
tangan orang yang tidak berhak menerima.
3. Kadangkala perbuatan seseorang memberi bekas yang baik, yang
sebenarnya dia tidak
menginginkannya, dan Allah memberinya pahala karenanya. Perbuatan
laki-laki ini bisa jadi berguna bagi pencuri, pezina, dan orang kaya dalam
bentuk seperti yang disebutkan dalam hadis.
4. Keutamaan menerima qadha' dan takdir Allah. Manakala Allah
mentakdirkan sedekah laki-laki ini salah alamat dan tidak sampai di tangan
fakir miskin, tapi dia menerima keputusan Allah dengan rela, maka Allah
memberinya balasan kebaikan.
5. Mimpi yang benar termasuk mubassyirat (berita gembira). Itu
adalah satu bagian dari empat puluh enam bagian keNabian. Termasuk di dalamnya
adalah mimpi laki-laki ini, ketika dia diberi berita gembira oleh Tuhannya
dengan diterimanya sedekahnya dan
dijelaskan kepadanya sesuatu perkara yang tidak dikenal dan
diketahuinya.
Catatan Kaki:
71 Shahih Muslim, 3/291, no. 1422.
Catatan Kaki:
71 Shahih Muslim, 3/291, no. 1422.
Sumber: http://dear.to/abusalma
Komentar
Posting Komentar