Talbis
Iblis bag. 2
.::Mencongkel
Mata (Kebodohan wanita sufi terhadap syari'at)::.
Diriwayatkan dari Abu Al Husain Ali bin Ahmad Al
Bashri, seorang hamba sahaya Sya'wanah (Seorang ahli ibadah kaum Sufi), dia
berkata: Sya'wanah telah memberi tahuku
bahwa dia mempunya tetangga seorang perempuan yang shalihah. Suatu hari
perempuan itu pergi kepasar, lalu ada seorang laki² yang terpesona dan tergoda
olehnya sampai laki² itu membuntutinya hingga kedepan pintu rumahnya. Lalu
perempuan itu bertanya kepadanya, "Apa yang kau inginkan dariku?
Laki² itu menjawab, "Aku terpesona dan tergoda olehmu."
Perempuan itu bertanya, "Apa yang engkau anggap dariku sehingga engkau tergoda olehku? Laki² itu menjawab,
Laki² itu menjawab, "Aku terpesona dan tergoda olehmu."
Perempuan itu bertanya, "Apa yang engkau anggap dariku sehingga engkau tergoda olehku? Laki² itu menjawab,
"Matamu."
Setelah itu perempuan itupun masuk kerumahnya, kemudian dia mencongkel matanya, lalu dia keluar menuju belakang pintu (menemui laki² itu) dan melemparkan kedua matanya kepada laki² tersebut seraya berkata," Ambillah kedua mata itu, semoga Allah tidak memberkatimu."
Penulis berkata:
Perhatikanlah bagaimana iblis bermain² dengan (memainkan) kebodohan, karena lelaki itu melakukan dosa kecil dengan melihatnya, sedangkan perempuan itu melakuka ndosa besar dengan mencongkel matanya kemudian dia menganggapnya sebagai bentuk keta'atan kepada Allah. Di samping itu juga dia tidak seharusnya berbicara dengan lelaki yang bukan mahramnya (Berbicara dengan laki² yang bukan mahramnya bukan merupakan akhlak atau perilaku wanita salaf, kecuali untuk suatu keperluan penting dan mendesak. Wallahu a'lam).
Ada juga kejadian sebaliknya, sebagaimana yang diriwayatkan dari Dzu An-Nun Al Mishri dan lainnya, dia berkata, "Aku berpapasan dengan seorang wanita disuatu padang lalu kami saling beradu pandang."
Setelah itu perempuan itupun masuk kerumahnya, kemudian dia mencongkel matanya, lalu dia keluar menuju belakang pintu (menemui laki² itu) dan melemparkan kedua matanya kepada laki² tersebut seraya berkata," Ambillah kedua mata itu, semoga Allah tidak memberkatimu."
Penulis berkata:
Perhatikanlah bagaimana iblis bermain² dengan (memainkan) kebodohan, karena lelaki itu melakukan dosa kecil dengan melihatnya, sedangkan perempuan itu melakuka ndosa besar dengan mencongkel matanya kemudian dia menganggapnya sebagai bentuk keta'atan kepada Allah. Di samping itu juga dia tidak seharusnya berbicara dengan lelaki yang bukan mahramnya (Berbicara dengan laki² yang bukan mahramnya bukan merupakan akhlak atau perilaku wanita salaf, kecuali untuk suatu keperluan penting dan mendesak. Wallahu a'lam).
Ada juga kejadian sebaliknya, sebagaimana yang diriwayatkan dari Dzu An-Nun Al Mishri dan lainnya, dia berkata, "Aku berpapasan dengan seorang wanita disuatu padang lalu kami saling beradu pandang."
Namun suatu kali pernah kena batunya, karena berhadapan dengan wanita yang mengetahui hukum, sebagaimana yang dituturkan oleh Muhammad bin Ya'qub Al Urzi, dia berkata: Aku pernah mendengar Dzu An-Nun berkata, "Aku berpapasan dengan seorang wanita di daerah Bajjah (Sebuah kota diantara Persia dan Ashfahan, sebagaimana disebutkan oleh Yaqut dalam Mu'jam-nya, I/340), lalu aku memanggil² wanita itu, tapi dia menyemprotku, 'Apa urusan laki² berbicara dengan wanita? Kalau bukan karena akalmu yang kurang waras, tentu aku akan memukulmu.'".
-----------------------------------------------------------------------------------------
Dinukil dari Kitab Tipu Daya Iblis, Komentar terhadap Kitab Talbis Iblis Ibnul Jauzi.
Oleh: Ali Hasan Ali Abdul Hamid. (Hal. 471-472)
Al Khor, February 14, 2017 9.38 AM
nhc.-
Komentar
Posting Komentar