Talbis
(tipu daya) iblis terhadap orang² sufi (tasawwuf)] Bag. 1
::.Kisah
kebodohan orang sufi.::
Abu Baqar Ad-Daqqaq berkata, "Aku pernah
bertemu disuatu perkampungan Arab Badui. Disana aku berpapasan dengan seorang
gadis yang cantik jelita. Karena aku telah memandangi gadis itu maka sebelah
mataku kucongkel, sambil kukatakan kepada biji mata yang telah kucongkel itu,
'Mata sepertimu mana mungkin mau memandang karena Allah?!"
Perhatikanlah bagaimana kebodohan orang ini terhadap hukum syariat dan yang menjauhinya. Sebab kalaupun dia memandang gadis itu tanpa sengaja, maka tiada dosa baginya. Jika dia memandangnya secara sengaja, berarti dia telah melakukan dosa kecil, yang bisa terhapus dengan cara menyesalinya.
Namun dia menyusuli dosa kecil ini dengan dosa besar, yaitu mencongkel matanya dan tidak ada pernyataan tobat darinya. Sebab, dia menganggap perbuatannya itu sebagai taqarrub kepada Allah Azza wa jalla dan meyakini larangan itu sebagai taqarrub, yang berarti kesalahannya sudah terhapus.
Boleh jadi dia pernah mendengar kisah serupa dari sebagian orang bani Israil yang juga mencongkel matanya karena sudah memandang seorang wanita. Sekalipun apa yang dilakukan orang bani Israil itu dibenarkan syariat, tapi rasanya sulit untuk diterima.
Yang jelas, syariat kita melarang yang demikian ini.
Seakan-akan orang semacam ini perlu membuat aturan² baru yang kemudian disebut dengan tasawwuf, yang berarti harus meninggalkan syariat Nabi shalallahu 'alaihi wassalam.
Kami berlindung kepada Allah dari tipu daya iblis semacam ini.
-------------------------------------------------------------------------------------
Dinukil dari Kitab Tipu Daya Iblis, Komentar terhadap Kitab Talbis Iblis Ibnul Jauzi.
Oleh: Ali Hasan Ali Abdul Hamid. (Hal. 471)
Al Khor, February 10, 2017 9.38 PM
nhc.-
Perhatikanlah bagaimana kebodohan orang ini terhadap hukum syariat dan yang menjauhinya. Sebab kalaupun dia memandang gadis itu tanpa sengaja, maka tiada dosa baginya. Jika dia memandangnya secara sengaja, berarti dia telah melakukan dosa kecil, yang bisa terhapus dengan cara menyesalinya.
Namun dia menyusuli dosa kecil ini dengan dosa besar, yaitu mencongkel matanya dan tidak ada pernyataan tobat darinya. Sebab, dia menganggap perbuatannya itu sebagai taqarrub kepada Allah Azza wa jalla dan meyakini larangan itu sebagai taqarrub, yang berarti kesalahannya sudah terhapus.
Boleh jadi dia pernah mendengar kisah serupa dari sebagian orang bani Israil yang juga mencongkel matanya karena sudah memandang seorang wanita. Sekalipun apa yang dilakukan orang bani Israil itu dibenarkan syariat, tapi rasanya sulit untuk diterima.
Yang jelas, syariat kita melarang yang demikian ini.
Seakan-akan orang semacam ini perlu membuat aturan² baru yang kemudian disebut dengan tasawwuf, yang berarti harus meninggalkan syariat Nabi shalallahu 'alaihi wassalam.
Kami berlindung kepada Allah dari tipu daya iblis semacam ini.
-------------------------------------------------------------------------------------
Dinukil dari Kitab Tipu Daya Iblis, Komentar terhadap Kitab Talbis Iblis Ibnul Jauzi.
Oleh: Ali Hasan Ali Abdul Hamid. (Hal. 471)
Al Khor, February 10, 2017 9.38 PM
nhc.-
Komentar
Posting Komentar