SALAFI, antara Tuduhan & Kenyataan Bag. 5


[Adalah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab diantara ulama pembaharu yang terpilih itu, beliau bangkit untuk mengajak kepada tauhid dan memurnikan ibadah hanya kepada Allah Ta’ala semata, meninggalkan bid’ah dan kemaksiatan.]
Sambungan.
SALAFI, antara Tuduhan & Kenyataan
Bag. 5 
🌸Pujian para Ulama dan Tokoh Dunia kepada Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah🌸
1. Al-Imam Al-Amir Muhammad bin Ismail Ash-Shon’ani (Penulis Kitab Subulus Salam syarah Bulugul Marom, Yaman)
Beliau berkata dalam bait-bait syairnya, “Muhammad (bin Abdul Wahhab) adalah penunjuk jalan kepada sunnahnya Ahmad (shallallahu’alaihi wa sallam), Aduhai betapa mulianya sang penunjuk dengan yang ditunjuk. Sungguh telah mengingkarinya semua kelompok (sesat), Pengingkaran tanpa dasar kebenaran dan tanpa pijakan.”⁵⁰
2. Al-Imam Muhammad bin Ali Asy-Syaukani (Penulis Kitab Nailul Authar, Yaman)
Ketika sampai berita kematian Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah, Al-Imam Asy-Syaukani rahimahullah pun merangkai bait-bait syairnya, “Telah wafat tonggak ilmu dan pusat kemuliaan, Rujukan utama orang-orang pilihan dan mulia. Ilmu-ilmu agama nyaris hilang bersama wafatnya, Wajah kebenaran pun hampir lenyap tertelan derasnya arus sungai.”⁵¹
3. Syaikh Muhammad Rasyid Ridho (Pimpinan Majalah Al-Manar,⁵² Mesir)
Beliau berkata, “Zaman yang telah banyak tersebar bid’ah ini, tidak akan pernah berlalu tanpa adanya ulama rabbaniyyin yang terpilih untuk memperbaharui kembali bagi umat ini urusan agama mereka dengan dakwah dan ta’lim serta teladan yang baik. Mereka adalah orang-orang terpilih yang menafikkan dari agama ini; penyimpangannya orang-orang yang melampaui batas, kedustaan dengan mengatasnamakan agama yang dilakukan oleh orang-orang yang sesat dan penakwilan orang-orang jahil, sebagaimana dijelaskan dalam hadits Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam. Adalah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab diantara ulama pembaharu yang terpilih itu, beliau bangkit untuk mengajak kepada tauhid dan memurnikan ibadah hanya kepada Allah Ta’ala semata, meninggalkan bid’ah dan kemaksiatan.”⁵³
4. Syaikh Muhammad Hamid Al-Faqi (Ulama Al-Azhar, Mesir)
Beliau berkata, “Al-Wahhabiyyah adalah penisbatan kepada seorang Imam Al-Muslih (yang mengadakan perbaikan), Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab, beliau adalah Mujaddid (pembaharu) abad ke-12 Hijriyah. Namun penisbatan nama Wahabi kepada beliau salah menurut bahasa Arab, yang benar penisbatannya adalah Muhammadiyyah (bukan Wahabiyah), karena nama beliau Muhammad bukan Abdul Wahhab.”⁵⁴
5. Dr. Thaha Husain (Sastrawan, Mesir)
Beliau berkata, “Sungguh dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab adalah madzhab baru namun hakikatnya lama, kenyataannya ajaran ini memang baru bagi orang-orang yang hidup di zaman ini, tetapi hakikatnya lama. Sebab dakwah beliau tidak lain hanyalah ajakan yang kuat kepada Islam yang murni, bersih lagi suci dari noda-noda syirik dan paganisme.”⁵⁵
6. Dr. Taqiyuddin Al-Hilali (Ulama Maroko)
Beliau berkata dalam kitab, “Muhammad bin Abdul Wahhab Muslihun Mazlumun wa Muftara ‘Alaihi”, “Tidak samar lagi bahwa Al-Imam Ar-Rabbani Al-Awwab Muhammad bin Abdul Wahhab bangkit dengan dakwah hanifiyyah (tauhid), beliau telah melakukan pembaharuan kembali ke zaman Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam dan para sahabat. Dan beliau mendirikan daulah yang mengingatkan manusia dengan daulah Khulafaur Rasyidin.”⁵⁶
7. Syaikh Mahmud Syukri Al-Alusi (Ulama Iraq)
Beliau berkata, “Beliau (Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab) termasuk ulama yang selalu memerintahkan kepada yang ma’ruf dan melarang dari yang munkar, dahulu beliau mengajarkan sholat dan hukum-hukumnya serta seluruh rukun-rukun agama, beliau juga selalu memerintahkan untuk berjama’ah.”⁵⁷
8. Dr. Wahbah Az-Zuhaili (Penulis Kitab Al-Fiqhul Islami wa Adillatuhu, Syam)
Beliau berkata, “Ibnu Abdil Wahhab memulai dakwahnya pada tahun 1143 H / 1730 M, beliau mengajak kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar. Dakwah beliau adalah pelopor kebangkitan baru di seluruh dunia Islam. Beliau sangat memprioritaskan dakwahnya kepada tauhid yang merupakan tiang Islam, yang pada kebanyakan manusia telah tercampur dengan kerusakan-kerusakan (aqidah).”⁵⁸
9. Syaikh Ahmad bin Hajar bin Muhammad Alu Abu Thaami (Hakim Pengadilan Syari’ah, Qatar)
Pujian beliau kepada Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah tertuang dalam satu kitab karya beliau yang berjudul, “Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, Aqidatuhu As-Salafiyyah wa Da’watuhu Al-Islahiyyah wa Tsanaul Ulama ‘Alaihi”, yang berarti, “Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Aqidahnya Salafiyyah dan Dakwahnya Perbaikan dan Pujian Ulama Kepadanya”.
Cetakan kedua buku ini diberi kata pengantar dan dikoreksi beberapa bagiannya oleh Asy-Syaikh Bin Baz rahimahullah.
10. Syaikh Muhammad Basyir As-Sahsawani (Ulama Ahli Hadits, India)
Pujian beliau kepada Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah juga tertuang dalam satu kitab karya beliau yang berjudul, “Shiyanatul Insan ‘an Waswasati Syaikh Dahlan”, kitab ini merupakan bantahan terhadap kedustaan-kedustaan Ahmad Zaini Dahlan terhadap Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah.
Masih banyak lagi pujian ulama dan tokoh dunia terhadap dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah yang belum kami hadirkan semuanya di sini.
Semoga yang sedikit ini bisa menggambarkan kepada para pembaca yang budiman akan hakikat dakwah beliau, sehingga pembaca tidak mudah tertipu dengan orang-orang semisal saudara Idahram dan kelompoknya yang berusaha menjelek-jelekan dakwah yang mulia ini.
Bersambung Insyaallah.. 📜
Catatan Kaki 👣:
⁵⁰ Lihat Diwan Ash-Shon’ani, hal 128-129, sebagaimana dalam Majmu’atur Rosaail At-Taujihaat Al-Islamiyah Li Ishlahil Fardi wal Mujtama’, 3/239.
⁵¹ Lihat Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, Aqidatuhu As-Salafiyyah wa Da’watuhu Al-Islahiyyah wa Tsanaul Ulama ‘alaihi, hal. 60.
⁵² Konon kabarnya majalah Al-Manar ini disebarkan oleh As-Surkati (pendiri Al-Irsyad) di Indonesia, walaupun Al-Irsyad sendiri –menurut saudara Idahram (pada catatan kaki nomor 31, hal. 43)- nampaknya tidak mau dihubung-hubungkan dengan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah wa hadaahum.
⁵³ Lihat muqaddimah Shiyanatul Insan, hal. 5, sebagaimana dalam Majmu’atur Rosaail At-Taujihaat Al-Islamiyah Li Ishlahil Fardi wal Mujtama’, 3/239.
⁵⁴ Lihat Majmu’atur Rosaail At-Taujihaat Al-Islamiyah Li Ishlahil Fardi wal Mujtama’, 3/240.
⁵⁵ Lihat Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, Aqidatuhu As-Salafiyyah wa Da’watuhu Al-Islahiyyah wa Tsanaul Ulama ‘alaihi, hal. 69.
⁵⁶ Lihat Majmu’atur Rosaail At-Taujihaat Al-Islamiyah Li Ishlahil Fardi wal Mujtama’, 3/240.
⁵⁷ Lihat Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, Aqidatuhu As-Salafiyyah wa Da’watuhu Al-Islahiyyah wa Tsanaul Ulama ‘alaihi, hal. 65.
⁵⁸ Lihat Majmu’atur Rosaail At-Taujihaat Al-Islamiyah Li Ishlahil Fardi wal Mujtama’, 3/242.
Dirapiin untuk kenyamanan para pembaca FB,
Oleh @nhc Ummu my Beloved Son 💙🌹

Komentar