SALAFI, antara Tuduhan & Kenyataan Bag. 6

[..dengan licik dan tanpa adab kepada Allah Ta’ala, mereka gunakan nama-Nya untuk memberi kesan buruk terhadap dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah..]
Sambungan.
SALAFI, antara Tuduhan & Kenyataan
Bag. 6
.::.Mengkritisi Istilah Wahabi.::.
Kata Wahabi, Wahabisme (الوهابي ) adalah sebuah kata yang dimunculkan oleh orang-orang yang tidak menyukai dakwah yang diserukan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah. Beliau sendiri, sebagai orang yang menyerukan dakwahnya, demikian pula murid-murid beliau, tidak pernah menamakan diri dengan ⁵⁹ Lalu siapakah yang pertama memunculkan penamaan ini?
Sejarah mencatat, istilah wahabi pertama kali disematkan kepada dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah oleh penjajah Inggris,⁶⁰ ketika mereka mendapatkan perlawanan yang keras dari para mujahid India yang terpengaruh oleh dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah. Istilah ini pun, segera dijadikan senjata oleh para pelaku syirik dan bid’ah yang gerah dengan dakwah tauhid dan sunnah yang diserukan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah, tujuan mereka tidak lain untuk menjatuhkan dakwah beliau.
Istilah wahabi ini memang di telinga orang awam lebih dapat mencitrakan kejelekan dibanding istilah muhammadi. Walaupun hakikatnya, istilah muhammadi yang lebih tepat, karena nama Syaikh adalah Muhammad, sama dengan nama Nabi kita yang mulia. Sedangkan Abdul Wahhab adalah nama bapaknya dan Wahhab (الوهاب ) itu sendiri adalah nama Allah Ta’ala yang agung. Allah Ta’ala berfirman:
رَبَّ نَا لََّ تُ غَِّْ قُ لُوبَ نَا بَ عْدَ إِذْ هَدَيْ تَ نَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةا إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ
“(Mereka berdoa): ‘Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)’.” [Ali Imron: 8]
Juga firman Allah Ta’ala:
أَمْ نُِدَهُمْ خَ اََّئِنُ رَحْمَةِ رَبِّكَ الْعَ يَِّ الْوَهَّابِ
“Atau apakah mereka itu mempunyai perbendaharaan rahmat Rabbmu Yang Maha Perkasa lagi Maha Pemberi?” [Shod: 9]
Juga firman Allah Ta’ala:
قَالَ رَبِّ اغْ رَِْ لِي وَهَبْ لِي مُلْ ا كا لََّّ يَنبَغِي لأَحَدٍ مِّنْ بَ عْ دِ إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ
“Ia berkata: ‘Ya Rabbku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang jua pun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi’.” [Shod: 35]
Ayat-ayat di atas jelas, bahwa Al-Wahhab adalah salah satu nama Allah Ta’ala yang berarti banyak memberi.⁶¹ Hanya karena di kalangan orang awam nama Allah Al-Wahhab kurang begitu diketahui, lalu dengan licik dan tanpa adab kepada Allah Ta’ala, mereka gunakan nama-Nya untuk memberi kesan buruk terhadap dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah.
وَمَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ وَالأرْضُ جَمِياعا قَ بْضَتُهُ يَ وْمَ الْقِيَامَةِ وَالسَّماوَاتُ مَطْوِيَّاتٌ بِيَمِي نِهِ سُبْحَانَهُ وَتَ عَالَى مََُّا يُشْرِكُونَ
“Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan.” [Az-Zumar: 67]
Asy-Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu rahimahullah⁶² berkata,
“Orang-orang itu telah terbiasa menyebut istilah wahabi bagi setiap orang yang menyelisihi kebiasaan, keyakinan dan bid’ah-bid’ah mereka. Meskipun keyakinan-keyakinan mereka itu rusak, menyelisihi Al-Qur’anul Karim dan hadits-hadits yang shahih, juga menyelisihi dakwah kepada tauhid dan ajakan untuk berdoa hanya kepada Allah yang satu saja, tidak kepada selain-Nya.
Aku pernah membacakan kepada seorang syaikh (sufi), hadits Ibnu Abbas radhiyallahu’anhuma yang ada dalam Al-Arba’in An-Nawawiyah, yaitu sabda Nabi shallallahu’alaihi wa sallam:
إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللَّهَ وَإِذَا اسْتَ عَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ
“Apabila kamu mau meminta (doa) maka mintalah kepada Allah Ta’ala.” [HR. At-Tirmidzi]⁶³
Sangat mengagumkan penjelasan Al-Imam An-Nawawi rahimahullah ketika beliau berkata, “Kemudian apabila hajat yang diminta oleh seseorang itu bukanlah suatu hajat yang bisa dikabulkan oleh makhluq, seperti meminta hidayah, ilmu, kesembuhan penyakit dan kesehatan, maka hendaklah minta kepada Allah Ta’ala. Memintanya kepada makhluq dan bergantung kepadanya adalah sesuatu yang tercela.”
Maka aku katakan kepada syaikh ini, bahwa hadits ini dan penjelasan Al-Imam An-Nawawi bermakna tidak boleh meminta tolong (doa) kepada selain Allah Ta’ala. Maka Syaikh itu berkata, “Bahkan boleh”. Aku katakan, “Apa dalilmu?”. Dia pun marah dan berkata dengan suara keras, “Sungguh bibiku telah berdoa, wahai Syaikh Sa’ad (padahal Syaikh Sa’ad sudah dikubur di ⁶⁴ dia minta tolong (berdoa) kepada Syaikh Sa’ad), maka aku bertanya kepada bibiku, apakah Syaikh Sa’ad bisa memberi manfaat kepadamu? Bibiku berkata, aku berdoa kepada Syaikh Sa’ad, lalu beliau meneruskannya kepada Allah, hingga menyembuhkan aku”.
Aku katakan kepada Syaikh ini, “Sungguh engkau seorang yang pintar, banyak membaca buku, lalu kenapa engkau mengambil aqidahmu dari bibimu yang jahil?” Dia berkata, “Engkau memiliki pemikiran Wahabi, engkau pergi melaksanakan umroh lalu kembali dengan membawa buku-buku Wahabi.”⁶⁵
Demikianlah mereka namakan Wahabi terhadap ajaran tauhid dan sunnah yang menyelisihi kesyirikan dan bid’ah mereka.
مَّا لَهُم بِهِ مِنْ لُِْمٍ وَلَّ لْبَائِهِمْ كَبُ رَتْ كَلِمَةا تَخْرُجُ مِنْ أَفْ وَاهِهِمْ إِن يَ قُولُونَ إِلََّّ كَذِباا
“Mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah jeleknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka tidak mengatakan (sesuatu) kecuali dusta.” [Al-Kahfi: 5]
Bersambung Insyaallah..
🖋 Catatan Kaki 🦶:
⁵⁹ Ini sekaligus sebagai bantahan terhadap saudara Idahram yang taklid buta kepada Al-Buthi (tokoh Ikhwanul Muslimin) yang menuduh bahwa nama wahabi pada akhirnya diganti menjadi salafi setelah mengalami kegagalan (Sejarah Berdarah..., hal. 27).
Padahal kenyataannya, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah memang tidak pernah menamakan diri dengan wahabi, terlebih dari sisi bahasa dan istilah penamaan wahabi tidak tepat.
Seorang Ulama Al-Azhar Mesir, Syaikh Muhammad Hamid Al-Faqi rahimahullah berkata, “Penisbatan nama Wahabi kepada beliau salah menurut bahasa Arab, yang benar penisbatannya adalah Muhammadiyyah (bukan Wahabiyah), karena nama beliau Muhammad bukan Abdul Wahhab.” [Lihat Majmu’atur Rosaail At-Taujihaat Al-Islamiyah Li Ishlahil Fardi wal Mujtama’, 3/240]
⁶⁰ Fakta sejarah ini diungkapkan oleh Syaikh Muhammad bin Manzhur An-Nu’mani dalam Di’ayaat Mukatstsafah Diddu Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, hal. 105-106, sebagaimana dalam Da’awa Al-Munawiin, hal. 310. Fakta ini juga merupakan bukti permusuhan Inggris terhadap dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah.
Penjajah Inggrislah yang pertama menamakan ulama Diyuban di India dengan Wahabi karena kerasnya pertentangan mereka terhadap penjajahan dan pengaruh dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah pada mujahidin di India. Fenomena ini juga sekaligus bantahan terhadap tuduhan saudara Idahram bahwa ulama pengikut Wahabi tidak pernah berjihad melawan penjajahan Barat Yahudi dan Kristen (pada hal. 68).
Walhamdulillah, penjajahan Barat tidak pernah benar-benar memasuki daratan Najd, Makkah, Madinah dan sekitarnya yang dikuasai Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah dan pengikut-pengikutnya. Sedang pada zaman beliau kesyirikan dan bid’ah benar-benar tersebar di wilayahnya, beliau pun sibuk memberantas kesyirikan dan bid’ah, karena hal itu akan menghalangi kaum muslimin dari pertolongan Allah Ta’ala, maka bagaimana mungkin mengajak kaum muslimin untuk berjihad?!
Dan jihad itu sendiri hukumnya bisa fardhu ‘ain dan bisa pula fardhu kifayah. Diantara bentuk jihad yang fardhu ‘ain adalah kewajiban jihad bagi penduduk suatu negeri apabila musuh telah masuk di wilayah mereka, sedangkan bagi kaum muslimin di wilayah lainnya hukumnya fardhu kifayah.
Maka jelaslah tuduhan tidak berjihad melawan Barat hanya sekedar mencari-cari kesalahan tanpa ada penelitian yang mendalam.
Meskipun kenyataan yang sebenarnya, pada tahun 1806 H, orang-orang Qawasim yang telah mengikuti seruan dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah sudah pernah menyerang bahkan mengalahkan serta mengusir pasukan Inggris di perairan Teluk (lihat Al-Qiraah Al-Jadidah fi Tarikh Al-Utsmaniyyin, hal. 158 dan Tarikh Al-Ahsaa As-Siyasi, Dr. Muhammad ‘Araabi, hal. 42-43, sebagaimana dalam Ad-Daulah Al-Utsmaniyyah, Awamilun Nuhudh wa Asbaabus Suquth, karya Ash-Shalabi, softcopy dari http://www.slaaby.com].
Maka fakta ini juga sebagai bantahan terhadap tuduhan dusta saudara Idahram bahwa Dir’iyyah bekerjasama dengan Inggris untuk melemahkan Khilafah (pada hal. 120).
Justru Inggris sangat senang dengan jatuhnya Dir’iyyah (ibukota Saudi yang pertama) ke tangan Turki ketika Ibrahim Basya menyerang Dir’iyyah (lihat fakta sejarah ini dalam kitab Dirosat fi Tarikh Al-Khalij Al-‘Arabi Al-Hadits wal Mu’ashir, 1/198, sebagaimana dalam Ad-Daulah Al-Utsmaniyyah, Awamilun Nuhudh wa Asbaabus Suquth, karya Ash-Shalabi, softcopy dari http://www.slaaby.com].
Inilah sesungguhnya sebab terbesar jatuhnya khilafah Turki Utsmani, yaitu kejahatan mereka menyerang ahlut tauhid was sunnah.
⁶¹ Lihat Fiqhul Asmaail Husna, Syaikhuna Prof. Dr. Abdur Rozzaq bin Abdul Muhsin Al-‘Abbad hafizhahumallah, hal. 142, cet. Ke-2, 1430 H.
⁶² Di masa hidupnya beliau adalah pengajar di Ma’had Darul Hadits di kota Makkah Al-Mukarramah.
⁶³ HR. At-Tirmidzi dan beliau berkata Hadits ini Hasan Shahih, dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu’anhuma, dan dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahihul Jami’, no. 7959.
⁶⁴ Menguburkan seseorang di masjid termasuk bid’ah dan dapat mengantarkan kepada perbuatan syirik. Sehingga para ulama melarang sholat di masjid yang dibangun di atas kuburan, karena Nabi shallallahu’alaihi wa sallam melarang sholat di kuburan.
⁶⁵ Lihat Majmu’atur Rosaail At-Taujihaat Al-Islamiyah Li Ishlahil Fardi wal Mujtama’, 3/191.
📌 Dirapiin untuk bacaan di FB, agar nyaman membacanya.
Oleh: Ummuhu, my Beloved Son,
@nhc, always w/ 💛

Komentar